LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT STERILISASI DAN PENGECATAN GRAM
Disusun oleh :
Natalia Maria MID 15140087 B12.2
D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
PENGENALAN ALAT-ALAT STERILISASI
A.
PENGERTIAN
Sterilisasi adalah proses yang
menghancurkan semua jasad renik yang ada, sehingga dalam suatu medium tidak ada
lagi jasad renik yang berkembang biak. Suatu benda yang steril, dipandang dari
sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Sterilisasi sangat
diutamakan 14 amper pada semua tindakan yang dilakukan pada diagnosis
mikrobiologi, baik alat-alat yang dipakai maupun media yang digunakan. Oven
atau autoklaf merupakan salah satu alat sterilisasi. Oven dipakai untuk
sterilisasi alat-alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Autoklaf
dipakai untuk sterilisasi larutan medium.
B.
ALAT
DAN BAHAN
1. Oven
2. Autoklaf
C.
CARA
KERJA
1. Penggunaan
Oven
Oven
merupakan salah satu alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi alat-alat
gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Suhu oven dapat mencapai 200ºC,
tetapi untuk sterilisasi kering digunakan suhu 160ºC selama 2 jam. Pintu jangan
dibuka sebelum suhunya turun sampai mencapai suhu kamar. Hal ini dilakukan
untuk menghindari retaknya gelas atau masuknya udara yang mengandung partikel
debu.
2. Penggunaan
Autoklaf
Banyak
macam autoklaf yang tersedia di pasaran. Gunakanlah instruksi pemakaian dari
pabrik pembuatannya. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi larutan dan medium.
Waktu sterilisasi mulai dihitung pada saat suhu dan tekanan yang diperlukan
sudah tercapai. Matikan api / aliran listrik autoklaf jika waktu sterilisasi
sudah selesai dan biarkan tekanan turun sampai jarum penunjuk tekanan
menunjukkan angka nol. Keluarkan segera larutan / medium yang sudah steril,
jangan mempercepat pengeluaran uap untuk menurunkan tekanan karena akan
mengakibatkan terlepasnya sumbat kapas pada labu/tabung.
D.
METODE
DAN PELAKSANAAN STERILISASI
1. Metode
physic
a. Pemanasan
-
Pemanasan kering
Pemanasan
kering dapat dilakukan dengan
1. proses
pemijaran : ose (sengkelit), nald (jarum penanam), patel dari kawat dibakar
pada nyala api spiritus sampai membara.
2. Pembakaran
: pincet, pisau,gunting, object glass, mulut botol, dsb. Dilewatkan atau
dibakar pada nyala api spiritus tidak sampai membara.
3. Hot
air oven : alat gelas seperti petri dish, tabung yang telah ditutup kapas,
botol, pipet, dipanaskan dengan listrik dengan suhu yang telah ditetapkan.
-
Pemanasan basah
1. Temperature
dibawah 100ºC / pasteurisasi
2. Temperature
100ºC
3. Temperature
lebih dari 100ºC
b. Radiasi
-
Radiasi sinar ultraviolet, sinar X /
sinar gamma
-
Radiasi ion
c. Filtrasi
-
Tanah liat : berkefeld, chamberland
-
Asbes : seitz
-
Serbuk kaca
-
Cellulose membrane
2. Methode
Kimia
Menggunakan
bahan-bahan kimia antara lain desinfectans dan antiseptic. Desinfectans
merupakan bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang dapat
membunuh bakteri tetapi tidak menjamin steril. Antiseptic yaitu bahan kimia
yang digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan cair yang dapat membunuh bakteri dan
menjamin bahan itu selalu steril. Penggunaan methode-methode ini sangat
tergantung pada alat/bahan yang akan disteril.
PENGECATAN GRAM / PREPARAT
A.
Macam-macam
Preparat
1. Preparat
hidup dengan dicat
Preparat
ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan protozoa (amoeba, flagella,cilia).
Cat
yang dipakai antara lain :
a. Solutio
methyleen biru 1%
b. Sulutio
eosin yellowish 2%
c. Lugol
dengan formula :
1
gram yodium Kristal
2
gram kalium yodida
300
cc aquadest
Ketiga
cat ini tidak boleh mengandung alcohol yang dapat membunuh protozoa.
2. Preparat
mati yang dicat
Preparat
ini dapat dibuat dari bahan yang cair ataupun yang padat yang terlebih dulu
disuspensikan dengan air garam. Bahan pemeriksaan yang cair antara lain :
sputum, pus, pleura, cairan ascites (exudat dan transudat), cairan lumbal.
B.
Pengecatan
Pengecatan mempunyai maksud supaya
sel-sel dan struktur sel-sel dapat dilihat dengan jelas, termasuk bahan
peluntur. Bahan-bahan peluntur : melunturkan pada suatupengecatan dimaksudkan
untuk mendapat warna kontras yang baik. Melunturkan hanya dapat terjadi apabila
cat yang bersangkutan dapat larut dalam bahan peluntur itu. Macam-macam bahan
peluntur :
1. Bahan
peluntur untuk lemak basa : air, aceton alcohol
2. Bahan
peluntur untuk cat basa : asam chloride, asam sulfat, asam nitrat, dsb.
3. Bahan
peluntur untuk cat asam : KOH encer, sabun
Bahan peluntur yang
kuat adalah campuran asam dan alcohol.
C.
Jenis-jenis
Pengecatan
1. Pengecatan
progresif
Pengecatan
ini menggunakan satu cat saja, misalnya pengecatan sederhana. Perbedaan warna pada
sel-sel tergantung dari bersarnya affiniteit sel terhadap cat yang digunakan,
missal : salutio fuchsin, carbol fuchsin, dsb.
2. Pengecatan
regresif
Pengecatan
ini dilakukan menggunakan lebih dari satu macam cat dan menggunkana bahan-bahan
peluntur. Misalnya pengecatan Gram Ziehl Nelson, Niesser, dsb.
3. Pengecatan
majemuk
Pengecatan
ini dilakukan dengan satu campuran cat yang terdiri dari bermacam-macam cat
asam dan basa, dimana macam-macam cat ini bekerja bersamaan terhadap jaringan,
sel, atau bagian-bagian sel sesuai dengan affieniteitnya masing-masing.
D.
Pembuatan
dan Pelaksanaan Pengecatan
1. Pengecatan
sederhana
Pengecatan
sederhana merupakan pengecatan yang dilakukan dengan menggunakan satu macam
cat. Lamanya 1-3 menit tergantung jenis cat yang digunakan. Cara yang digunakan
:
a. Salutio
mathyleen biru : 1gram methyleen biru, 100 cc aquadest, lama pengecatan 2 menit
b. Loeffler
methyleen biru : salutio methyleen biru, 100 cc ditambah KOH 1% 1 cc, lama
pengecatan 1 menit.
c. Manson’s
methyleen blue : 2 gram methyleen blue, 5 gram borax, 100 cc aquadest
Sebelum
dipakai, encerkan dulu 10x dan lama pengecatannya 1 menit. Selain cat diatas,
dapat digunakan pula cat carbol gentian violet (Gram A) dan carbol fuchin
(ZNA).
2. Pengecatan
menurut gram
a. Gram
A ( Carbol gentian violet )
1. 1
gram gentian violet
2. 10
ml alcohol 96%
3. 1
gram phenol kristal
4. 90ml
aquadest
b. Gram
B ( Lugol )
1. 1
gram yodium
2. 2
gram kalium yodida
3. 300
ml aquadest
c. Gram
C ( Alkohol 96% )
d.
Gram
D ( solutio fuchein 1% )
1.
1
gram basic fuchein
2.
100
ml aquadest
Pelaksanaan pengecatan :
a.
Preparat
yang sudah kering dan di fixer diletakkan di jembatan pengecatan, dituangi cat
Gram A selama 3 menit.
b.
Cuci
dengan air sebentar, kemudian dituangi dengan gram B selama ¾ menit
c.
Dicuci
dengan air, dituangi gram C selama 1 menit
d.
Dicuci
dengan air, dituangi gram D selama 2 menit
e.
Dicuci
dengan air, keringkan dengan kertas saring, udara panas atau biarkan kering
dengan sendirinya.
Hasil Pengecatan :
Bakteri gram (+)
berwarna violet antara lain strepcoccus, staphylococcus, bakteri tbc, bakteri
lepra, bakteri antrax, bakteri tetanus, dsb.
Bakteri gram (-)
berwarna merah antara lain : bakteri typhus, bakteri coli, bakteri influenza,
dsb.
Proses Pengecatan :
Pada waktu
dimasukkan kedalam gram A, semua bakteri berwarna violet. Kemudian dituangi gram
B, tidak terjadi perubahan-perubahan karena lugol bersifat memperkuat cat Gram.
Setelah dituangi gram C, bakteri gram (-) akan melepaskan cat yang sudah
diserap sehingga tidak berwarna, sedangkan gram (+) tetap memegang cat yang
sudah diserap, tetap berwarna violet. Pengecatan dengan gram D, bakteri gram
(-) akan berwarna merah dan bakteri gram (+) akan tetap berwarna violet dan
tidak mengambil warna merah dari fuchsin.
PENGECATAN GRAM / PREPARAT
MENURUT ZIEHL NELSON
A.
Cat-cat
yang Digunakan
1. Ziehl
Nelson A ( carbol fuchsion )
a. 1
gram basic fuchsin
b. 5
gram phenol Kristal
c. 10
cc alcohol 96%
d. 100
cc aquadest
2. Ziehl
Nelson B ( asam sulfat 5% )
a. Ziehl
Nelson C ( alcohol 70% )
b. Ziehl
Nelson D ( solutio methyleen blue )
B.
Pelaksanaan
Pengecatan
1. Preparat
yang sudah siap diletakkan di jembatan pengecatan
2. Dituangi
ZNA sehingga preparat tertutup oleh cat
3. Dipanasi
dengan lampu spiritus hingga kelihatan selalu keluar uapnya. Keadaan ini
dipertahankan selama 3-5 menit.
4. Cat
dibuang dan dicuci dengan air sebentar
5. Masukkan
ke dalam ZNB selama 1-2 detik
6. Masukkan
ke dalam ZNC sambil digoyang sampai kelihatan tidak ada warna cat yang luntur
7. Cuci
dengan air baik-baik
8. Preparat
ditaruh pada jembatan pengecatan dituangi zat ZND, ditunggu 1-2 menit
9. Cuci
dengan air baik-baik, keringkan dengan udara panas atau dibiarkan kering dengan
sendirinya.
10. Untuk
pengecatan lepra digunakan H2SO4 1%
C.
Hasil
Pengecatan
Bakteri tahan asam berwarna merah
dan bakteri tidak tahan asam berwarna biru. Contoh bakteri yang tahan asam
adalah bakteri tbc, bakteri lepra, bakteri snegematis,dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar