Senin, 04 April 2016

PENGENALAN ALAT STERILISASI DAN PENGECATAN GRAM



LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT STERILISASI DAN PENGECATAN GRAM








images (4).jpg



Disusun oleh :
Natalia Maria MID                     15140087                     B12.2













D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016





PENGENALAN ALAT-ALAT STERILISASI

A.    PENGERTIAN
Sterilisasi adalah proses yang menghancurkan semua jasad renik yang ada, sehingga dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang berkembang biak. Suatu benda yang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Sterilisasi sangat diutamakan 14 amper pada semua tindakan yang dilakukan pada diagnosis mikrobiologi, baik alat-alat yang dipakai maupun media yang digunakan. Oven atau autoklaf merupakan salah satu alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi alat-alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi larutan medium.

B.     ALAT DAN BAHAN
1.      Oven
2.      Autoklaf

C.    CARA KERJA
1.      Penggunaan Oven
Oven merupakan salah satu alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi alat-alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Suhu oven dapat mencapai 200ºC, tetapi untuk sterilisasi kering digunakan suhu 160ºC selama 2 jam. Pintu jangan dibuka sebelum suhunya turun sampai mencapai suhu kamar. Hal ini dilakukan untuk menghindari retaknya gelas atau masuknya udara yang mengandung partikel debu.
2.      Penggunaan Autoklaf
Banyak macam autoklaf yang tersedia di pasaran. Gunakanlah instruksi pemakaian dari pabrik pembuatannya. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi larutan dan medium. Waktu sterilisasi mulai dihitung pada saat suhu dan tekanan yang diperlukan sudah tercapai. Matikan api / aliran listrik autoklaf jika waktu sterilisasi sudah selesai dan biarkan tekanan turun sampai jarum penunjuk tekanan menunjukkan angka nol. Keluarkan segera larutan / medium yang sudah steril, jangan mempercepat pengeluaran uap untuk menurunkan tekanan karena akan mengakibatkan terlepasnya sumbat kapas pada labu/tabung.

D.    METODE DAN PELAKSANAAN STERILISASI
1.      Metode physic
a.       Pemanasan
-          Pemanasan kering
Pemanasan kering dapat dilakukan dengan
1.      proses pemijaran : ose (sengkelit), nald (jarum penanam), patel dari kawat dibakar pada nyala api spiritus sampai membara.
2.      Pembakaran : pincet, pisau,gunting, object glass, mulut botol, dsb. Dilewatkan atau dibakar pada nyala api spiritus tidak sampai membara.
3.      Hot air oven : alat gelas seperti petri dish, tabung yang telah ditutup kapas, botol, pipet, dipanaskan dengan listrik dengan suhu yang telah ditetapkan.

-          Pemanasan basah
1.      Temperature dibawah 100ºC / pasteurisasi
2.      Temperature 100ºC
3.      Temperature lebih dari 100ºC

b.      Radiasi
-          Radiasi sinar ultraviolet, sinar X / sinar gamma
-          Radiasi ion

c.       Filtrasi
-          Tanah liat : berkefeld, chamberland
-          Asbes : seitz
-          Serbuk kaca
-          Cellulose membrane

2.      Methode Kimia
Menggunakan bahan-bahan kimia antara lain desinfectans dan antiseptic. Desinfectans merupakan bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang dapat membunuh bakteri tetapi tidak menjamin steril. Antiseptic yaitu bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan cair yang dapat membunuh bakteri dan menjamin bahan itu selalu steril. Penggunaan methode-methode ini sangat tergantung pada alat/bahan yang akan disteril.



PENGECATAN GRAM / PREPARAT

A.    Macam-macam Preparat
1.      Preparat hidup dengan dicat
Preparat ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan protozoa (amoeba, flagella,cilia).
Cat yang dipakai antara lain :
a.       Solutio methyleen biru 1%
b.      Sulutio eosin yellowish 2%
c.       Lugol dengan formula :
1 gram yodium Kristal
2 gram kalium yodida
300 cc aquadest
Ketiga cat ini tidak boleh mengandung alcohol yang dapat membunuh protozoa.

2.      Preparat mati yang dicat
Preparat ini dapat dibuat dari bahan yang cair ataupun yang padat yang terlebih dulu disuspensikan dengan air garam. Bahan pemeriksaan yang cair antara lain : sputum, pus, pleura, cairan ascites (exudat dan transudat), cairan lumbal.

B.     Pengecatan
Pengecatan mempunyai maksud supaya sel-sel dan struktur sel-sel dapat dilihat dengan jelas, termasuk bahan peluntur. Bahan-bahan peluntur : melunturkan pada suatupengecatan dimaksudkan untuk mendapat warna kontras yang baik. Melunturkan hanya dapat terjadi apabila cat yang bersangkutan dapat larut dalam bahan peluntur itu. Macam-macam bahan peluntur :
1.      Bahan peluntur untuk lemak basa : air, aceton alcohol
2.      Bahan peluntur untuk cat basa : asam chloride, asam sulfat, asam nitrat, dsb.
3.      Bahan peluntur untuk cat asam : KOH encer, sabun
Bahan peluntur yang kuat adalah campuran asam dan alcohol.
C.    Jenis-jenis Pengecatan
1.      Pengecatan progresif
Pengecatan ini menggunakan satu cat saja, misalnya pengecatan sederhana. Perbedaan warna pada sel-sel tergantung dari bersarnya affiniteit sel terhadap cat yang digunakan, missal : salutio fuchsin, carbol fuchsin, dsb.

2.      Pengecatan regresif
Pengecatan ini dilakukan menggunakan lebih dari satu macam cat dan menggunkana bahan-bahan peluntur. Misalnya pengecatan Gram Ziehl Nelson, Niesser, dsb.
3.      Pengecatan majemuk
Pengecatan ini dilakukan dengan satu campuran cat yang terdiri dari bermacam-macam cat asam dan basa, dimana macam-macam cat ini bekerja bersamaan terhadap jaringan, sel, atau bagian-bagian sel sesuai dengan affieniteitnya masing-masing.

D.    Pembuatan dan Pelaksanaan Pengecatan
1.      Pengecatan sederhana
Pengecatan sederhana merupakan pengecatan yang dilakukan dengan menggunakan satu macam cat. Lamanya 1-3 menit tergantung jenis cat yang digunakan. Cara yang digunakan :
a.       Salutio mathyleen biru : 1gram methyleen biru, 100 cc aquadest, lama pengecatan 2 menit
b.      Loeffler methyleen biru : salutio methyleen biru, 100 cc ditambah KOH 1% 1 cc, lama pengecatan 1 menit.
c.       Manson’s methyleen blue : 2 gram methyleen blue, 5 gram borax, 100 cc aquadest
Sebelum dipakai, encerkan dulu 10x dan lama pengecatannya 1 menit. Selain cat diatas, dapat digunakan pula cat carbol gentian violet (Gram A) dan carbol fuchin (ZNA).

2.      Pengecatan menurut gram
a.       Gram A ( Carbol gentian violet )
1.      1 gram gentian violet
2.      10 ml alcohol 96%
3.      1 gram phenol kristal
4.      90ml aquadest

b.      Gram B ( Lugol )
1.      1 gram yodium
2.      2 gram kalium yodida
3.      300 ml aquadest

c.       Gram C ( Alkohol 96% )

d.      Gram D ( solutio fuchein 1% )
1.      1 gram basic fuchein
2.      100 ml aquadest


Pelaksanaan pengecatan :
a.       Preparat yang sudah kering dan di fixer diletakkan di jembatan pengecatan, dituangi cat Gram A selama 3 menit.
b.      Cuci dengan air sebentar, kemudian dituangi dengan gram B selama ¾ menit
c.       Dicuci dengan air, dituangi gram C selama 1 menit
d.      Dicuci dengan air, dituangi gram D selama 2 menit
e.       Dicuci dengan air, keringkan dengan kertas saring, udara panas atau biarkan kering dengan sendirinya.
Hasil Pengecatan :
Bakteri gram (+) berwarna violet antara lain strepcoccus, staphylococcus, bakteri tbc, bakteri lepra, bakteri antrax, bakteri tetanus, dsb.
Bakteri gram (-) berwarna merah antara lain : bakteri typhus, bakteri coli, bakteri influenza, dsb.
Proses Pengecatan :
Pada waktu dimasukkan kedalam gram A, semua bakteri berwarna violet. Kemudian dituangi gram B, tidak terjadi perubahan-perubahan karena lugol bersifat memperkuat cat Gram. Setelah dituangi gram C, bakteri gram (-) akan melepaskan cat yang sudah diserap sehingga tidak berwarna, sedangkan gram (+) tetap memegang cat yang sudah diserap, tetap berwarna violet. Pengecatan dengan gram D, bakteri gram (-) akan berwarna merah dan bakteri gram (+) akan tetap berwarna violet dan tidak mengambil warna merah dari fuchsin.




PENGECATAN GRAM / PREPARAT
MENURUT ZIEHL NELSON
A.    Cat-cat yang Digunakan
1.      Ziehl Nelson A  ( carbol fuchsion )
a.       1 gram basic fuchsin
b.      5 gram phenol Kristal
c.       10 cc alcohol 96%
d.      100 cc aquadest

2.      Ziehl Nelson B ( asam sulfat 5% )
a.       Ziehl Nelson C ( alcohol 70% )
b.      Ziehl Nelson D ( solutio methyleen blue )

B.     Pelaksanaan Pengecatan
1.      Preparat yang sudah siap diletakkan di jembatan pengecatan
2.      Dituangi ZNA sehingga preparat tertutup oleh cat
3.      Dipanasi dengan lampu spiritus hingga kelihatan selalu keluar uapnya. Keadaan ini dipertahankan selama 3-5 menit.
4.      Cat dibuang dan dicuci dengan air sebentar
5.      Masukkan ke dalam ZNB selama 1-2 detik
6.      Masukkan ke dalam ZNC sambil digoyang sampai kelihatan tidak ada warna cat yang luntur
7.      Cuci dengan air baik-baik
8.      Preparat ditaruh pada jembatan pengecatan dituangi zat ZND, ditunggu 1-2 menit
9.      Cuci dengan air baik-baik, keringkan dengan udara panas atau dibiarkan kering dengan sendirinya.
10.  Untuk pengecatan lepra digunakan H2SO4 1%

C.    Hasil Pengecatan
Bakteri tahan asam berwarna merah dan bakteri tidak tahan asam berwarna biru. Contoh bakteri yang tahan asam adalah bakteri tbc, bakteri lepra, bakteri snegematis,dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar